MODUL 4
PROSEDUR PEMBELAJARAN
KEGIATAN
BELAJAR 1
KEGIATAN
PRA DAN AWAL PEMBELAJARAN
A.
Kegiatan
Prapembelajaran
Kegiatan
prapembelajaran atau disebut juga kegiatan prainstruksional adalah kegiatan
pendahuluan pembelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan siswa mengikuti
pelajaran dan biasanya bersifat umum dan tidak berkaitan langsung dengan
kompetensi atau materi yang akan dibahas dalam kegiatan inti pembelajaran.
Upaya
yang dapat dilakukan guru pada tahap prapembelajaran diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Menciptakan
Sikap dan Suasana Kelas yang Menarik
Guru harus
memperlihatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa tegang, kaku,
bahkan takut mengikuti pembelajaran. Guru juga perlu mempersiapkan dan menata
alat fasilitas kelas yang memudahkan siswa beraktivitas belajar dalam kelas
serta memberikan salam di awal pertemuan dan berdoa sebelum pelajaran dimulai.
2. Memeriksa
Kehadiran Siswa
Dengan cara mengajukan
pertanyaan kepada siswa yang hadir tentang siswa yang tidak hadir dan alasan
ketidakhadirannya.
3. Menciptakan
Kesiapan Belajar Siswa
Kesiapan (readiness) belajar
siswa merupakan salah satu prinsip belajar yang sangat berpengaruh terhadap
proses dan hasil belajar siswa.
Beberapa alternatif
yang dapat dilakukan dalam menciptakan kesiapan dan semangat siswa dalam
mengajar, diantaranya adalah:
a. Membantu
atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas/sumber belajar yang
diperlukan dalam kegiatan belajar.
b. Menciptakan
kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa dalam belajar.
c. Menunjukan
minat dan penuh semangat yang tinggi dalam mengajar.
d. Mengontrol
(mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dari awal sampai akhir pembelajaran.
e. Menggunakan
berbagai media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan minat siswa.
f. Mengembangkan
kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya.
4. Menciptakan
Suasana Belajar yang Demokratis
Guru harus membimbing
siswa agar berani menjawab, berani bertanya, berani berpendapat atau berani
mengeluarkan ide-ide dan berani memperlihatkan unjuk kerja (performance) serta harus
selalu memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan kreativitas.
B.
Kegiatan
Awal Pembelajaran
Kegiatan awal
pembelajaran dilaksanakan untuk menyiapkan mental siswa dalam memasuki kegiatan
inti pembelajaran serta untuk membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam
mengikuti pembelajaran, memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas
tugas atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan menunjukkan hubungan antara
pengalaman anak dan materi yang akan dipelajari.
1. Menimbulkan
Motivasi dan Perhatian Siswa
Misalnya, dengan
menyampaikan cerita yang menimbulkan pertanyaan, menunjukkan gambar atau alat
peraga.
2. Memberi
Acuan
Memberi acuan diartikan
sebagai upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan singkat gambaran umum
tentang hal-hal yang dipelajari dan kegiatan yang akan ditempuh selama
pembelajaran berlangsung diantaranya dengan cara :
a. Memberitahukan
tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi yang dipelajari.
b. Menyampaikan
alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa.
3. Membuat
kaitan
Membuat kaitan adlah salah
satu cara untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa terhadap materi yang
akan dipelajari. Kegiatan membuat kaitan pada awal pembelajaran biasanya
dikenal dengan melakukan apersepsi.
Beberapa cara yang
dapat dilakukan guru dalam membuat kaitan diantaranya :
a. Mengajukan
pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya.
b. Menunjukkan
manfaat materi yang dipelajari
c. Meminta
siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.
4. Melaksanakan
Tes Awal
Tes awal atau pre-test
dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana materi atau bahan
pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa dan digunakan oleh guru untuk menentukan darimana
pembahasan materi baru akan dimulai. Tes awal dapat dilakukan dengan cara lisan
yang ditujukan pada beberapa siswa yang dianggap representatif (mewakili)
seluruh siswa.
Beberapa hal yang harus
dilakukan oleh guru sejalan dengan tugasnya di sekolah, khususnya dalam
melaksanakan kegiatan awal pembelajaran diantaranya adalah guru hendaknya :
a. Memahami
latar belakang (termasuk kemampuan) siswa.
b. Dapat
membangkitkan (menarik) perhatian siswa sehingga perhatian siswa terpusat pada
pelajaran yang diikutinya.
c. Dapat
memberikan bimbingan belajar secara kelompok maupun individu.
d. Dapat
menciptakan interaksi edukatif yang efektif sehingga siswa merasakan adanya
suasana belajar yang aman dan menyenangkan.
e. Memberikan
penguatan pada siswa.
f. Menanamkan
disiplin pada siswa.
KEGIATAN
BELAJAR 2
KEGIATAN
INTI DALAM PEMBELAJARAN
Kegiatan
inti pembelajaran memegang peranan penting dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum karena merupakan kegiatan
yang utama dalam proses pembelajaran atau dalam proses penguasaan pengalaman
belajar (learning experince) siswa.
Pada
prinsipnya kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan pengalaman
dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu
tertentu.
Guru
perlu mengupayakan bagaimana caranya supaya siswa dapat mengoptimalkan kegiatan
dalam belajar sehingga siswa tidak hanya diharapkan memiliki kemampuan yang
merupakan dampak instruksional (langsung berkaitan dengan tujuan pembelajaran
yang dirancang sesuai kurikulum) tetapi juga memiliki sikap positif terhadap
bahan pelajaran (sebagai dampak pengiring dari kegiatan pembelajaran).
Proses
kegiatan inti pembelajaran akan menggambarkan penggunaan strategi dan
pendekatan belajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, karena pada
hakikatnya kegiatan inti pembelajaran merupakan implementasi strategi
pendekatan belajar.
A.
Pembahasan
Materi Pelajaran dalam Pembelajaran Klasikal
Kegiatan Pembelajaran
Klasikal cenderung digunakan apabila dalam proses pembelajarannya guru lebih
banyak menyajikan materi (eksploratif) dan lebih menekankan pada kegiatan
pemberian informasi atau penjelasan materi yang belum dipahami siswa.
Keunggulannya adalah
memberikan kemudahan bagi guru dalam mengorganisasi materi pelajaran, karena
bahan pelajaran tersebut seragam diberikan pada siswa dan dapat digunakan apabila
materi pelajaran lebih bersifat informatif atau fakta serta ditujukan untuk
memberikan informasi atau sebagai pengantar dalam proses pembelajaran.
Alternatif yang sering
digunakan dalam pembelajaran klasikal adalah metode ceramah dan tanya jawab
bervariasi atau metode lain yang dianggap sesuai dengan karakteristik materi
pelajaran.
Pembelajaran klasikal
dapat dimanfaatkan untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyimak
(mendengarkan) dan bertanya.
1. Prinsip-prinsip
Pembelajaran Klasikal
a. Sistematis
Bahan pelajaran harus
disajikan berurutan dan selalu berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan,
mulai dari yang mudah sampai pada yang sulit atau dari yang sifatnya konkret
sampai pada yang abstrak.
b. Perhatian
dan aktivitas
Guru harus selalu
memberikan perhatian terhadap aktivitas siswa secara menyeluruh dalam kelas dan
harus mampu membangkitkan perhatian siswa selama proses pembelajaran
berlangsung, juga perlu lebih banyak membimbing dan mengarahkan aktivitas siswa
serta memberikan stimulus-stimulus dalam pembelajaran sehingga siswa dapat
melakukan aktivitas dan merespons semua kegiatan yang dilakukan guru.
c. Guru
Media pembelajaran
Keunggulan penggunaan
media pembelajaran adalah dapat mengurangi verbalisme siswa terhadap informasi
yang diberikan oleh guru.
Pembelajaran yang
dianggap efektif adalah pembelajaran yang berbasis kontekstual artinya semua
objek yang ada di lingkungan siswa yang dianggap sesuai dengan karakteristik
materi dan tujuan pembelajaran dapat digunakan guru menjadi media maupun sumber
belajar siswa.
d. Latihan
atau penugasan
Guru perlu memberikan
latihan atau tugas-tugas pada siswa tetapi tidak boleh berlebihan karena latihan
dan tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan siswa, akan menjadikan beban bagi
siswa dan dapat menyebabkan siswa frustasi sehingga tujuan pemberian latihan
dan tugas tidak tercapai.
2. Kegiatan
Inti dalam Pembelajaran Klasikal
Setelah melakasanakan
pendahuluan, tahapan selanjutnya dalam kegiatan inti pembelajaran klasikal
adalah :
a.
Menyajikan (presentasi)
bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi.
b.
Melakukan asosiasi dan
memberikan ilustrasi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahan
pelajaran dengan cara menghubungkan atau mengaitkan materi yang sedang
dipelajari dengan situasi nyata atau dengan bahan pelajaran yang lain atau
dengan bahan pelajaran yang
menggambarkan sebab akibat.
Pada akhir pembelajaran
klasikal, guru dapat meminta siswa untuk melakukan kegiatan berikut.
a. Aplikasi
bahan pelajaran yang telah dipelajari dengan cara tertulis atau lisan misalnya siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal atau
menjawab pertanyaan.
b. Menyimpulkan
bahan pelajaran yang telah dipelajari. Kesimpulan ini sebaiknya dibuat siswa di
bawah bimbingan guru.
B.
Pembahasan
Materi Pelajaran dalam Pembelajaran Kelompok
Pembelajaran kelompok
merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain dalam bentuk kelompok dengan
jumlah siswa 4 sampai 6 orang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar. Dalam
pembelajaran kelompok sangat memungkinkan siswa untuk mengumpulkan informasi
dan membangun pengetahuan secara bekerja sama. Pembelajaran kelompok sering
disebut dengan pembelajaran kooperatif (coopertif learning). Kegiatan belajar
secara kelompok perlu dikembangkan dalam pembelajaran agar siswa memiliki
kemampuan sosial, seperti kemampuan bekerja sama, kemampuan berkomunikasi,
kemampuan bermusyawarah, dan kemampuan berinteraksi yang dibentuk melalui
kelompoknya.
Beberapa metode yang
dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok, diantaranya adalah diskusi, kerja
kelompok, pemecahan masalah, inkuiri, diskaveri, simulasi, dan penelitian
sederhana (observasi).
1. Prinsip-prinsip
Pembelajaran kelompok
a. Adanya
topik dan permasalahan
Tujuan utama dalam
pembelajaran kelompok sesuai dengan esensi pembelajaran kooperatif yaitu
membentuk siswa untuk memiliki kemampuan bekerja sama serta memiliki sikap
toleransi bertanggung jawab sehingga materi pelajarannya mengandung
permasalahan maupun proyek yang harus dipecahkan atau diselesaikan oleh siswa
melalui kerja sama.
Tugas guru pada
prinsipnya adalah mengarahkan/mengkondisikan kegiatan belajar sehingga siswa
mampu bekerja sama dalam memecahkan permasalahan atau mengkaji bahan pelajaran
atau dalam mengerjakan suatu tugas maupun proyek yang ditugaskan guru.
b. Pembentukan
kelompok
Pembelajaran kelompok
harus didasarkan pada pengelompokan siswa sesuai dengan karakteristik siswa dan
tujuan pembelajaran.
c. Kerja
sama
Kerja sama merupakan
hal utama yang harus terjadi dalam pembelajaran kelompok karena pembelajaran
kelompok dilaksanakan untuk mengembangkan kemampuan siswa bekerja sama, rasa
solidaritas, rasa toleransi, dan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang harus
dikerjakan dalam kelompok tersebut.
d. Perhatian
Guru harus
memperhatikan siswa secara kelompok sekaligus memperhatikan siswa sebagai
individu dalam kelompok. Setiap perhatian yang diberikan oleh guru akan dapat
membangkitkan perhatian dan keterlibatan siswa dalam kegiatan kelompoknya.
e. Motivasi
Guru harus memberikan
motivasi dan bimbingan terhadap siswa secara individu dalam kelompok. Motivasi
belajar belajar siswa akan muncul apabila guru dapat memberikan suasana belajar
yang kondusif.
f. Sumber
belajar dan fasilitas
Ketersediaan sumber
belajar dan fasilitas yang diperlukan akan menunjang keberhasilan pencapian
tujuan pembelajaran secara optimal. Oleh karena itu, sumber belajar dan fasilitas
belajar harus diupayakan oleh pihak sekolah guna menunjang optimalisasi belajar
secara kelompok.
g. Latihan
dan tugas
Untuk memperkuat hasil
kerja atau hasil belajar kelompok, guru harus memberikan tugas dan
latihan-latihan pada semua siswa secara individu yang di organisasi secara
efektif dalam belajar kelompok.
2. Kegiatan
Inti Dalam Pembelajaran Kelompok
Metode yang sering
digunakan dalam pembelajaran kelompok diantaranya adalah metode diskusi karena
membina siswa untuk belajar secara sistematis berdasarkan pada prosedur yang
harus ditempuh.
Berikut ini contoh prosedur pembelajaran
kelompok dengan metode diskusi :
a. Guru
menyampaikan tujuan yang diharapkan dicapai dan topik pembelajaran yang akan
dibahas dalam kegiatan kelompok.
b. Guru
mengelompokan siswa sesuai kriteria yang telah ditentukan dan memberikan
penjelasan pada siswa tentang tahapan belajar.
Setelah semua siswa
memahami tugas dan kegiatan yang harus dilakukan dalam kelompok, selanjutnya
siswa melakukan diskusi sebagai kegiatan inti pembelajaran dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Merumuskan
masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan pembelajaran.
2) Mengidentifikasi
masalah atau sub-submasalah berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan.
3) Analisis
masalah berdasarkan sub-submasalah.
4) Menyusun
laporan oleh masing-masing kelompok.
5) Presentasi
kelompok atau melaporkan diskusi kelompok kecil pada seluruh kelompok
dilanjutkan diskusi kelas yang langsung dibimbing oleh guru.
6) Siswa
di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi berdasarkan rumusan masalah
dan sub-submasalah.
C.
Pembahasan
Materi Pelajaran Dalam Pembelajaran Perseorangan
Kegiatan pembelajaran
perseorangan dapat membantu proses pembelajaran yang mengarah pada optimalisasi
kemampun siswa secara individu. Kegiatan pembelajaran perseorangan ditujukan
untuk menampung kegiatan pengayaan dan perbaikan.
Program pengayaan
(enrichment) perlu diberikan pada siswa yang memiliki prestasi atau kemampuan
yang melebihi dari teman sekelasnya.
Kegiatan perbaikan
(remedial) dilaksanakan untuk membantu siswa yang kurang berhasil atau yang
prestasi belajarnya di bawah rata-rata teman sekelasnya. Program perbaikan juga
disediakan untuk siswa yang ketinggalan pelajarannya karena tidak masuk dengan
alasan izin atau sakit.
Pembelajaran
perseorangan pada umumnya lebih banyak diterapkan dalam pemberian tugas dan
atau latihan. Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan
pengarahan tentang tahapan atau teknik yang harus ditempuh oleh siswa (kegiatan
awal pembelajaran), langkah selanjutnya (kegiatan inti pembelajaran) yang
dilakukan guru adalah sebagai berikut :
1) Menjelaskan
secara singkat tentang materi pelajaran yang akan ditugaskan atau yang akan
dilatihkan pada siswa.
2) Memberikan
lembaran kerja atau tugas.
3) Memantau
dan menilai kegiatan siswa
4) Memeriksa
dan menilai tugas atau latihan yang telah dikerjakan oleh siswa serta
memberikan balikan terhadap pekerjaan siswa.
5) Membuat
kesimpulan bersama-sama siswa tentang materi pelajaran yang telah ditugaskan.
KEGIATAN BELAJAR 3
KEGIATAN AKHIR DAN TINDAK LANJUT PEMBELAJARAN
A.
Kegiatan
Akhir Pembelajaran
Kegiatan akhir
pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup pelajaran
tetapi guru akan mengetahui kompetensi yang sudah dan yang belum dikuasai oleh
siswa. Kegiatan yang biasa dilakukan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran
adalah memberikan tes, baik lisan maupun tulisan. Guru hendaknya melakukan
kegiatan akhir pembelajaran agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang
pokok-pokok materi yang sudah dipelajarinya. Kegiatan tersebut berupa kegiatan
meninjau kembali penguasaan siswa.
1. Meninjau
Kembali Penguasaan Siswa
Meninjau kembali
penguasaan siswa dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu merangkum (menyimpulkan)
pokok materi atau membuat ringkasan materi pelajaran.
Dalam membuat
rangkuman/kesimpulan/ringkasan, hendaknya memperhatikan kriteria :
a. Berorientasi
pada acuan hasil belajar dan kompetensi dasar.
b. Singkat,
jelas dan bahasa (tulis/lisan) mudah dipahami.
c. Kesimpulan/rangkuman/ringkasan
tidak keluar dari topik yang telah dibahas.
d. Dapat
menggunakan waktu sesingkat mungkin.
Rangkuman/kesimpulan/ringkasan
akan sangat berguna bagi siswa yang tidak memiliki buku atau siswa yang lambat
belajar karena mereka dapat mempelajarinya kembali.
2. Melaksanakan
Penilaian
Kegiatan penilaian
dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan mutlak yang harus dilaksanakan
oleh guru dalam pembelajaran untuk mengetahui tercapai tidaknya kemampuan yang
diharapkan dikuasai siswa.
Guru dapat memberikan
tes, atau meminta siswa untuk membuat ringkasan atau kesimpulan dari materi
yang telah dibahas.
Tes yang dilakukan pada
akhir pembelajaran disebut tes akhir (post-test) yaitu tes yang ditujukan untuk
mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
B.
Kegiatan
Tindak Lanjut Pembelajaran
Berdasarkan hasil kegiatan
akhir, guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Dari hasil tes, guru akan mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran oleh siswa baik secara individual maupun kelas. Kegiatan tindak
lanjut pembelajaran dapat dilaksanakan di luar jam pelajaran, sesuai dengan
alokasi waktu yang tersedia. Pada prinsipnya, kegiatan tindak lanjut
pembelajaran dilaksanakan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa.
Berikut ini kegiatan
tindak lanjut pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan penguasaan
siswa terhadap kemampuan yang diharapkan dimiliki siswa.
1. Memberikan
tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah
Dalam memberikan tugas
dan latihan guru perlu memperhatikan waktu yang tersedia dan kemampuan yang
dimiliki siswa.
Pemberian tugas tidak
boleh melampaui batas kemampuan siswa, sebab memberikan tugas yang berlebihan
dapat membuat siswa frustasi, jenuh bahkan akan menurunkan motivasi serta minat
belajarnya.
Pemberian tugas pada
siswa harus berdasarkan pada perencanaan yang efektif dan terpadu, artinya
setiap pemberian tugas harus berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai
dan bermanfaat bagi siswa.
Tugas yang diberikan
pada siswa harus bersifat fleksibel dan perlu diintegrasikan (terpadu) dengan
mata pelajaran yang lain.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan guru dalam memberikan tugas kepada siswa yaitu :
a. Guru
hendaknya menentukan dan menjelaskan secara singkat tentang topik tugas yang
dikerjakan oleh siswa.
b. Guru
perlu menjelaskan tentang tahapan tugas-tugas yang harus dikerjakan berdasarkan
lembaran tugas dan memberikan gambaran alternatif penyelesaian tugas tersebut.
c. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang tugas yang belum
dipahaminya dan guru hendaknya menegaskan tentang kriteria dan batas waktu
penyelesaian tugas tersebut.
d. Guru
menjelaskan tentang proses penyelesaian tugas, apakah tugas dapat dilaksanakan
di rumah atau di sekolah, sesuai dengan karakteristik tugas yang bersangkutan.
e. Siswa
diminta untuk menyerahkan dan mengerjakan tugas sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan.
f. Guru
harus memeriksa dan membahas setiap tugas yang diberikan.
2. Membahas
kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai oleh siswa
Ada 2 kemungkinan
kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa menguasai kompetensi
yang belum dikuasainya yaitu :
a. Membahas
kembali materi yang belum dikuasai siswa pada saat itu juga, apabila waktunya
tersedia.
b. Membahas
kembali materi tersebut pada pertemuan berikutnya apabila membutuhkan waktu
yang relatif lama.
3. Membaca
materi pelajaran tertentu
Memberikan tugas kepada
siswa untuk membaca buku sumber pelajaran yang lain yang membahas topik yang
sesuai dengan kompetensi yang diharapkan kepada siswa yang belum menguasai
materi pelajaran dapat ditugaskan untuk membaca buku lain agar dapat memahami
materi yang dibahas, sementara siswa yang sudah menguasai kompetensi ditugaskan
membaca buku sumber lain untuk memperluas wawasan siswa terhadap topik yang
telah dipelajari.
4. Memberikan
motivasi atau bimbingan belajar
Guru hendaknya
memberikan bimbingan kepada siswa agar mereka mampu memperbaiki kekurangannya
dan dapat menjadi dorongan atau motivasi kepada siswa untuk terus belajar.
Bimbingan tersebut
dapat berupa arahan atau petunjuk yang jelas kepada siswa sehingga tugas yang
diberikan dapat dikerjakan secara optimal oleh siswa.
5. Mengemukakan
tentang topik yang harus dibahas pada waktu yang akan datang
Cara ini perlu
dilakukan untuk membimbing atau mengarahkan siswa dalam kegiatan belajar yang
dilakukan di luar jam pelajaran. Diharapkan siswa akan mempelajari terlebih
dahulu di rumah materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya sebelum
mengikuti pelajaran di sekolah. Guru perlu memberikan alternatif kegiatan
belajar secara sistematis yang perlu dilakukan siswa di luar jam pelajaran. Diharapkan
siswa akan mencari informasi melalui media maupun sumber belajar lainnya untuk
dibahas dalam pertemuan tersebut.
Setelah
guru menganggap kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran selesai
dilaksanakan secara optimal dan sesuai dengan waktu yang direncakan maka
langkah selanjutnya guru harus menutup pelajaran. Apabila pelajaran berlangsung
pada jam yang paling akhir maka harus dibiasakan siswa menutup pelajaran dengan
berdoa.
Kegiatan
akhir pembelajaran dan tindak lanjut pembelajaran dilakukan untuk meyakinkan
guru terhadap penguasaan kompetensi oleh siswa dan upaya pemantapan penguasaan
kompetensi yang diharapkan. Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus
dilaksanakan secara sistematis, efektif, efisien, dan fleksibel. Selain itu,
kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus merupakan rangkaian yang
utuh dengan kegiatan awal/pendahuluan dan kegiatan inti pembelajaran.
Terima Kasih, resumenya bagus
BalasHapussama2...moga bermanfaat
BalasHapus